Selasa, 24 Februari 2009

Bakrie-Perumnas Rajut Impian

INILAH.COM, Jakarta – PT Bakrieland Development Tbk dan Perum Perumnas segera merealisasikan proyek rumah susun sederhana milik (rusunami) Pulogebang. Proyek impian yang sudah lama terkubur itu bangkit lewat dua kekuatan bisnis.

Kedua pengembang meyakini potensi pengembangan areal Sentra Primer Baru Timur (SPBT) Pulogebang maju pesat. Hal itu ditopang kemudahan aksesibilitas dari dan menuju lokasi. Sehingga proyek yang dinamakan Sentra Timur Residence-Kota Baru Perumnas itu bakal sukses.

Target awal kemitraan strategis ini adalah mengembangkan area hunian terpadu bagi konsumen menengah bawah. Utamanya, bagi mereka yang selama ini tinggal di area penyangga Jakarta seperti kawasan Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi, dengan aktivitas pekerjaan sehari-hari di kawasan timur Jakarta.

Selama ini masyarakat komuter terpaksa menghambur-hamburkan uang dan waktu hanya untuk bermacet-macet di jalan. Problematika itu karena mereka menetap di luar Jakarta, tapi bekerja di dalam kota Jakarta.

“Apabila kita bisa menyedot masyarakat komuter itu untuk pindah dan menetap di dalam proyek apartemen bersubsidi dalam kota Jakarta, bisa dihitung berapa potensi penghematan yang bisa mereka nikmati,” kata Direktur Utama PT Bakrieland Development Tbk, Hiramsyah S Thaib, Kamis (10/7), saat seremoni pemancangan tiang pancang pertama proyek Sentra Timur Residence.

Dirut Perumnas Himawan Arief merasa optimistis bahwa pengembangan kawasan ini memiliki peluang besar dalam perkembangannya di masa mendatang. Area ini akan dibidik sebagai pusat pertumbuhan bisnis terpadu di wilayah Jakarta Timur.
Lokasi ini memiliki akses yang mudah dijangkau. Selain terletak di pinggir tol Jakarta Outer Ring Road (JORR), ada rencana Pemprov DKI untuk merelokasi Terminal Pulogadung ke wilayah Pulogebang.

“Selain itu, Pemprov DKI juga sudah memperhitungkan kemungkinan area SPBT dilalui koridor bus TransJakarta. Kemudahan aksesibilitas itu tentu menjadi pertimbangan menarik bagi calon pembeli,” cetusnya.

Menteri Negara Perumahan Rakyat, Mohammad Yusuf Asy’ari yang hadir dalam seremoni tersebut, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran proyek tersebut. Pasalnya, sejak pencanangan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 5 April 2007 silam, pembangunan proyek rusunami di kawasan Pulogebang ibarat mati suri.

“Sejak dicanangkan Kepala Negara, baru tower yang dibangun PT Primaland yang sudah menunjukkan wujudnya. Sedangkan blok rusunami belum kelihatan. Bahkan, investor di proyek rusunami ini sudah beberapa kali berganti karena alasan tidak kuat. Terakhir, Bakrieland masuk dan langsung memperlihatkan progres yang signifikan,” jelasnya.

Perumnas sebagai penguasa lahan seluas 40 hektar, menggandeng pengembang yang sudah kawakan di proyek properti terpadu. Di areal tersebut, rencananya akan dibangun 4.500 unit apartemen bersubsidi pada 11 menara. Seluruh unit di rusunami yang dikembangkan Bakrieland dan Perumnas ini akan dijual dengan paket subsidi.

“Proyek ini akan dibangun dalam beberapa tahap. Dari target enam menara atau 2.300 unit di tahap pertama, kita akan mengembangkan tiga menara (1.300 unit) dulu. Sejak pertama kali diluncurkan, hingga kini sudah laku terjual 300 unit setara 30% di tiga menara pertama ini,” ucap Djafarullah, Project Director Sentra Timur Residence.

Di sisi lain, Hiramsyah S Thaib, menyebutkan pihaknya tidak akan berhenti hanya di pengembangan properti hunian. Sebab, ada peluang lain dalam pengembangan properti terpadu di kawasan Pulogebang, yakni properti komersial.

“Ke depan kami berencana mengembangkan proyek properti komersial di areal 40 hektar yang dimiliki Perumnas. Namun, tentunya properti itu harus menjangkau kebutuhan kalangan menengah bawah yang berdomisili di dalam apartemen bersubsidi ini,” ujarnya. [E1/I4]

Oki Baren
http://www.inilah.com/berita/2008/07/11/37841/bakrie-perumnas-rajut-impian/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar dan masukan anda